Sekolah Tinggi Teologi Trinity Parapat

Kemulian Yesus, Menyingkapkan Kristologi Yohanes

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
Telegram

STT Trinity – Bapak/Ibu/Sdr ytk, segala puji dan syukur kepada Bapa di surga. Telah terbit buku baru saya yang berjudul: KEMULIAAN YESUS. MENYINGKAPKAN KRISTOLOGI YOHANES.

Buku yang merupakan edisi revisi dari disertasi tersebut mengambil bentuk ukuran yang lebih besar, baik dari segi tinggi dan lebarnya, tebal 384 halaman. Harga resmi adalah Rp.85.000. Bagi seratus orang pembeli pertama diberikan potongan 20 persen.

Bagi yang berminat, dapat menghubungi literatur Perkantas, Lidia (68409676), atau email ke: pesanbuku_ms@yahoo.com dengan tembusan ke: vicke12000@yahoo.com

Sungguh bersyukur, buku tersebut mendapat endorsement dari para pakar Biblika dunia (setelah membaca naskah asli bahasa Inggris) dan Indonesia, serta kata pengantar dari mantan ketua PGI (Dr. Yewangoe) dan pakar Biblika Katolik, Dr Martin Harun. Ini adalah beberapa di antara kalimat endorsement yang dimuat pada sampul belakang buku tsb:

Mangapul Sagala’s study on the meaning of glory in the Gospel of John represents an important advance in Johannine scholarship. He rightly recognizes the Old Testament meaning of the word and draws some very significant inferences from the evangelists use of this term, especially in reference to Jesus. Dr Sagala’s work confirms the direction that study of the fourth Gospel has taken in recent years, finding its Christology in the context of Israel’s historic faith and sacred Scripture. I recommended the book enthusiastically.

Craig A. Evans, Payzant Distinguished Professor, Acadia Divinity College, Canada.

– The study of Glory in John touches on one of the key themes on the fourth Gospel. The Glory of Jesus in John is an excellent survey of how John takes the theme of the glory of God and ties it to the Logos of God as well. This study will bring into the Gospel of John and help you to appreciate its unique message.

Dr. Darrell L. Bock, Research Professor on New Testament Studies. Dallas Theological Seminary.

– Mangapul Sagala is the author of an academic dissertation on the concept of glory in the Gospel of John that forms the basis of this informative account at a more popular level. It will be very useful to students endeavouring to study this aspect of the theology of the Gospel and to preachers who might otherwise steer clear of such a profound topic. It is good that the fruits of scholarship are here made widely available for the benefit of the church.

Howard Marshall, Emeritus Professor of New Testament Exegesis, University of Aberdeen, Scotland.

– Dr. Sagala’s book is a fine contribution to Johannine studies. His exegesis is well informed, spending great efforts analyzing the meaning of key terms employed by John in the LXX and Hebrew Old Testament. Dr. Sagala argues that John’s use of the term ‘glory’ reveals Jesus identity, power and divinity. Accordingly, ‘glory’ in John has direct implications on the all-important matter of Christology.”

Michael R. Licona
Associate Professor of Theology
Houston Baptist University

Studi saudara Mangapul Sagala yang mengkonsentrasikan diri pada pemahaman tentang kemuliaan (doxa), sebagaimana ditegaskan secara berulang-ulang di dalam Injil Yohanes sangat penting untuk dipahami oleh orang-orang beriman. Sebagaimana dikatakan penulis, masih sangat sedikit orang yang memberi perhatian terhadap topik ini Kendati fokus pembahasan penulis adalah pada Injil Yohanes, ia juga mengemukakan berbagai latar belakang pemahaman kemuliaan, bermula dari Perjanjian Lama, kemudian Perjanjian Baru, bahkan berbagai literatur lainnya. Sebelumnya ia juga menampilkan berbagai survey yang dilakukan para pakar, seperti E.C.Hoskyns & C.K.Barret, Rudolf Bultmann, E.Kaesemann, dan seterusnya, semuanya raksasa-raksasa dalam studi Biblika. Ini saja sudah memberikan kepada kita sebuah gambaran sangat luas betapa bermaknanya pemahaman tentang kemuliaan di dalam Alkitab.
Studi saudara Mangapul Sagala ini sangat bermanfaat guna memahami secara mendalam makna kemuliaan sebagai yang diberikan kepada Kristus, Sang Kemuliaan itu, dan kemudian membagikannya kepada umat beriman.

Dr. Andreas A. Yewangoe, Ketua PGI (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia)

Kemuliaan Tuhan adalah sisi penting dalam pengakuan dan ibadat umat kristiani. Namun belum tentu kita sudah cukup menyadari apa yang sesungguhnya dimaksudkan dengannya. Penelitian mendalam Dr. Mangapul Sagala tentang kemuliaan Yesus dalam Injil Yohanes membuka kesempatan bagi pembaca untuk mengadakan refleksi yang sungguh-sungguh tentang tema tersebut, mulai dari kemuliaan Allah dalam Perjanjian Lama serta literatur yang berkaitan, sampai ke kemuliaan Yesus dalam Injil Keempat. Bertolak dari dialog dengan para ahli tafsir modern yang belum mencapai suatu kata sepakat, pengarang dengan sabar dan saksama menyelidiki sendiri sumber-sumber primer yang relevan dan berusaha menarik kesimpulan-kesimpulannya sendiri. Kemuliaan sebagai cara Allah yang Esa menyatakan diri dan hadir dengan penuh kuasa dan tanpa bandingan di tengah-tengah umat Israel, dalam Injil Yohanes dilihat pada Firman yang menjadi manusia, Anak Allah yang datang tinggal di tengah kita, dan yang menampakkan kemuliaan-Nya melalui tanda-tanda yang dilakukan-Nya, sampai pada akhirnya Ia dipermuliakan sepenuhnya di saat Ia wafat, bangkit, dan kembali kepada Bapa. Monografi seperti ini sangat memperkaya kepustakaan teologi kita, sebab masih jarang diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Hendaknya mendapat sidang pembaca yang luas demi kemuliaan Tuhan dan perkembangan ilmu teologi di tanah air kita.

(Martin Harun, STF Driyarkara).

Di antara keempat kitab Injil kanonis, Injil Yohanes memberi gambaran yang khas tentang sosok Yesus dari Nazaret. Tidak mengherankan bila Kristologi Injil ini, yang kerap dinilai sebagai Kristologi tinggi, telah lama menarik perhatian para pakar Perjanjian Baru dan memicu berbagai perdebatan sengit. Kajian Dr Mangapul Sagala meneropong secara khusus doxa Yesus yang memang paling banyak digunakan dalam Injil ini lebih daripada ketiga Injil lainnya. Metodologi penelitiannya berjangkar pada penelusuran gagasan doxa, baik dalam konteks biblis yang menjadi bingkai utamanya maupun pada konteks ekstra-biblis yang mempertajam pemahaman mengenai akar-akarnya. Dalam penggaliannya Dr Sagala menelisik gema tekstual-konseptual ini dari sumber-sumber Yunani, Septuaginta, karya-karya intertestamental, teks-teks Qumran, Targum, karya-karya sejarawan Yosefus, Filo dari Aleksandria hingga Yudaisme Rabinik. Jejaring tekstual-konseptual seluas ini mempersiapkan jalan untuk memahami makna dan kandungan teologis doxa di dalam Injil keempat. Pada saat yang sama, di sepanjang karya doktoral ini, pembaca diajak berinteraksi secara kritis dengan para pakar yang melontarkan berbagai pandangan baik yang sungguh solid maupun yang bersifat spekulatif. Sungguh benar, Injil yang kelihatan begitu sederhana ini dan karena itu sering dijadikan bahan pelajaran bagi para pemula yang belajar bahasa Yunani Koine terbukti menyimpan kekayaan makna yang tetap menyapa para pembacanya hingga kini. Karya ilmiah Dr Sagala yang kini tersaji dalam bahasa Indonesia mengajak untuk menyelami makna doxa Sang Firman yang telah menjadi sarx (daging) dan berdiam di antara kita. Kiranya kajian ilmiah ini menolong kita melihat kemuliaan-Nya, serta menggerakkan kita untuk semakin giat menyaksikan anugerah dan kebenaran-Nya!

(Pdt. Anwar Tjen, Ph.D. Alumnus dari Universitas Cambrige, Inggris, bekerja di Lembaga Alkitab Indonesia)

Scroll to Top